Everything :)

Senin, 26 Maret 2012

Makalah Pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadiran Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas geografi. Selain itu, makalah ini di tulis dengan tujuan untuk memeperjelas materi-materi yang telah di bahas dalam pelajaran geografi satu tahun kemarin. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “Pola Persebaran Dan Interaksi Spasial Antara Desa Dan Kota”
Penulis sadar masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapakan saran dan kritik yang membangun agar menjadi lebih baik.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk berbagai pihak, terutama pelajar.

Maret, 2012

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
            Interaksi desa dan kota sangat penting. Interaksi desa dan kota dapat dilihat dari beralihnya mata pencaharian masyarakat desa dari agraris ke nonagraris, munculnya pengelaju karena didukung oleh sarana transportasi yang memadai, perdagangan hasil pertanian dan industry, dan kemajuan dibidang pendidikan.  Oleh karena itu, interaksi kota dan desa sangat menentukan pola persebaran masyarakat desa dan kota. Hubungan desa dan kota dapat ditinjau sebagai berikut: ditinjau dari kepentingan masyarakat kota, interaksi desa-kota unyuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industry. Ditinjau dari masyarakat desa, interaksi desa-kota mendorong masyarakat desa untuk mencari pekerjaan di kota dan memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan. Sehingga  masyarakat desa dan kota saling membutuhkan.

Pembatasan masalah
Makalah ini membahas tentang pola persebaran dan interaksi spasial antara desa dan kota.

Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan desa?
2.      Apa yang dimaksud dengan kota?
3.      Bagaimana pemanfaatan lahan untuk pemukiman?
4.      Bagaimana dampak pertumbuhan pemukiman?

Tujuan makalah
            Makalah ini di buat untuk memberikan informasi kepada pelajar tentang pola keruangan masyarakat desa dan kota.

Manfaat makalah
            Makalah ini di tulis dengan tujuan untuk memeperjelas materi-materi yang telah di bahas dalam satu tahun kemarin.
           












BAB II 
PEMBAHASAN

 Desa merupakan permukiman penduduk yang terletak di luar kota dan mata pencharian sebagian besar penduduknya di bidng agraris. Menurut Paul H.Landis menyatakan bahwa desa merupakan suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri: Mempunyai interaksi antar manusia sangat kuat,memiliki pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan dan kebiasaan,cara berusaha bersifat agraris yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim,dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanyalah pekerjaan sambilan
Menurut Binarto, desa memiliki tiga unsur utama yaitu:daerah, penduduk, dan tata kehidupan.
Potensi desa sebagai berikut:
Potensi fisik meliputi:lahan, air, iklim, ternak, dan penduduk.Potensi non fisik adalah sifat gotong royong, lembaga sosial, dan kesiapan aparatur atau pamong desa.Struktur desa mempunyai penggunaan tanah untuk perkampungan meliputi : bentuk perkampungan linier, bentuk perkampungan memusat, dan bentuk perkampungan terpencar.
Penggunaan tanah untuk kegiatan ekonomi
          Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1980 menyebutkan kota dibagi kedalam 2 pengertian: Kota sebagai suatu wadah yang memiliki atasan administrative sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.Dan Kota sebagai suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri-ciri non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan permukiman.


Struktur ruang kota dapat diukur berdasarkan:
        Kerapatan bruto, bagi industry ialah ukuran yang meliputi bangunan gudang, tempat parker, tempat bongkar muat, rel kereta api, dan jalan didlm kawasan pabrik, ruang terbuka, ruang yang belum terpakai, dan sebagainya.
        Kerapatan neto, bagi industry ialah ukuran yang hanya meliputi bangunan pabrik, gudang, tempat prkir dan tempat bongkar muat saja.
Struktur ekonomi kota yaitu:
        Kegiatan ekonomi dasar, kegiatan ini meliputi pembukaan dan penyaluran barang dan jasa yang berasal dari industry, perdagangan, hiburan, dan lainnya untuk keperluan luar kota atau dikirim kedaerah sekitar kota.
        Kegiatan ekonomi bukan dasar, kegiatan ini meliputi pembuatan dan penyaluran barang dan jasa untuk keperluan sendiri yang disebut juga kegiatan residensial dan kegiatan pelayanan.
  Struktur intern kota: Teori sektoral,teori konsentris, teori inti ganda, teori poros, dan teori historis.
     Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena bebegai factor antara lain: Peningkatan pengetahuan penduduk desa,Perluasan jaringan jalan anatara desa dengan kota,Pengaruh budaya kota terhadap desa dan Kebutuhan timbal balik antara kota dengan desa.
    Pemanfaatan lahan untuk pemukiman: alokasi atau pembagian secara adil dan merata,pemanfaatan lahan secara efesiensi dan optimal,penyediaan lahan secara mudah dan sesuai persyaratan,dan mencegah usaha spekulasi untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dari kegiatan investasi pengembangan lahan
pengelolaan lahan suatu wilayah dapat dilakukan dengan langkah: konsolidasi tanah (KT), pengembangan dan pembangunan kawasan siap bangun pengembangan, pembangunan kota baru

Dampak pertumbuhan permukiman terhadap kualitas lingkungan hidup:
Pemukiman kumuh
Lokasi di sepanjang halaman belakang kota,lokasi di pinggiran kota dan lokasi di pinggiran sungai atau rawa-rawa
Degradasi kualitas lingkungan
A. Degradasi kualitas lingkungan fisik
Pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
B. Degradasi kualitas lingkungan social
kepadatan lalu lintas kendaraan, kepadatan perumahan penduduk kota,sampah, dan bangunan yang tidak terawat.

Perbedaan interaksi desa-desa, desa-kota, kota-kota
Interaksi desa-desa
            interaksi antara desa dengan desa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat beupa kebutuhan pokok.
Interaksi desa-kota
              Ditinjau dari kepentingan masyarakat kota, interaksi desa-kota unyuk pemenuhan kebutuhan bahan pangan dan bahan dasar industry. Ditinjau dari masyarakat desa, interaksi desa-kota mendorong masyarakat desa untuk mencari pekerjaan di kota dan memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan masyarakat, seperti pusat perbelanjaan.
Interaksi kota-kota
              Interaksi kota-kota dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan non pangan, yaitu pemenuhan barang industry dan fasilitas kota.
                                     




BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
      Dari hasil makalah tadi dapat disimpulkan bahwa interaksi desa dan kota dapat saling mempengaruhi dalam berbagai factor. Terutama untuk  bahan makanan pokok yang mana kota sangat tergantung pada desa. Selain itu, padatnya pertumbuhan pemukiman akan berdampak pada kualitas lingkungan hidup seperti pencemaran air dan lain-lain.

Saran
Dari hasil makalah tadi dapat diambil saran antara lain:
            Harus adanya pengelolaan yang baik terhadap keruangan desa dan kota, sehingga interaksi desa dan kota dapat berjalan lancar serta harus adanya peanggulangan degradasi kualitas hidup yang disebabkan karena padatnya pertumbuhan pemukiman.




DAFTAR PUSTAKA

Sukmawan, Iwan. Geografi SMA Kelas XII. Sungailiat
Sandy, IM dalam Kartono, 1989; “ Esensi Pembangunan Wilayah dan Penggunaan Tanah Berencana” Departemen Geografi FMIPA-UI Jakarta.

www. geografi departemen geografi FMIPA-UI. com
www. undang undang Otonomi Daerah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar